Wednesday, October 29, 2008

Pendingin air lebih optimal ketimbang pendingin udara

Pada mesin, bahan bakar di bakar dalam di dalam silinder untuk merubah energi panas menjadi energi gerak. Tetapi energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dirubah menjadi tenaga gerak bahkan sebagian besar menjadi losis energi.
Dari beberapa riset dapat dijelaskan bahwa energi panas hasil pembakaran mesin terbagi sbb :

  1. 25% menjadi efektif work (energi yang dapat dimanfaatkan optimal )
  2. 34% menjadi exhaust gas loses ( panas hilang saat gas buang)
  3. 32% menjadi cooling loses ( panas hilang terserap oleh mesin dan efek pendinginan)
  4. 6% menjadi friction loses ( hilang karena gesekan antar komponen yang bergerak)
  5. 3% menjadi pumping loses ( hilang digunakan untuk langkah isap dan kompresi mesin)
Dari uraian tersebut terlihat bahwa energi panas yang terserap oleh mesin sangat besar dan harus di buang ke udara dengan segera dan apabila tidak mesin akan menjadi panas yang berlebihan dan akan mempercepat keausan. Untuk keperluan itulah mesin dilengkapi dengan sistem pendinginan. Ada dua sistem pendinginan yaitu pendinginan dengan air (fluid cooler) dan pendinginan dengan udara (air cooler).
Sistem pendinginan air lebih rumit dan selain itu biayanya lebih mahal dibanding dengan sistem pendinginan udara. Tetapi mempunyai banyak kelebihan. Mesin dengan pendingin air lebih aman sebab ruang bakar dikelilingi oleh pendingin (water jacket) dan biasanya dilengkapi dengan additive coolant atau anti beku sesuai kebutuhan. Pendingin air juga berfungsi sebagai peredam. Sistem pendinginan ini didukung dengan peralatan yang dinamakan radiator. Di daerah dingin panas ini dapat digunakan sebagai sumber panas untuk pemanas udara di ruang mobil.

0 komentar:

 
© Copyright 2008 cv. kew All rights reserved | cv. kew is proudly powered by Blogger.com | Template by Template 4 u and Blogspot tutorial